Tampak beberapa ruang kelas masih belum tuntas dikerjakan (Pidin) |
60Menit.com, Kuningan | Program Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 telah disalurkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kuningan. Program bantuan tersebut dikerjakan secara swakelola oleh sekolah masing-masing dengan 90 hari kalender, untuk SDN Pesing mendapat kan 9 ruang kelas, ada 45 sekolah dengan jumlah anggaran yang begitu besar. Salah satunya SDN yang dapat bantuan DAK tahun 2024, nilainya variatif, karena ada untuk rehabilitasi ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang lab, gedung perpustakaan, dan untuk rehab Water Closet (WC), terang Kpl Sekolah.
Salah satunya adalah maman Kepala SDN 1 Pesing Senin 7/10/2024 Mengutarakan kepada media 60 menit com, banyak temuan diduga pelaksanaan program DAK tahun anggaran 2024. Maman membetulkan adanya penghapusan aset dari BPKAD Kabupaten Kuningan sudah mengambil ke tiap tiap sekolah yang mendapatkan bantuan DAK semua juga di bayar penghapusan aset contoh salah satu SD negeri Pesing 1 sudah membayar dengan anggaran per lokal jatuh nya Dua Juta rupiah per lokal kali sekian lokal makanya kami keberatan kalau jatuh ke angka tiga juta rupiah maka kami menawar harga nya. Yah di acc nya dua juta rupiah, itupun, anggaran biaya untuk penghapusan aset tepaksa mengambil uangnya dari anggaran pembangunan pisik kalau tidak mengambil dana dari DAK ini sekolah tidak ada anggaran yang harus membayar biaya untuk penghapusan aset negara. Diduga adanya penyimpangan seakan-akan program ini dijadikan ajang korupsi pihak sekolah sekolah dijadikan ladang yang mendapat kucuran dana bantuan pemerintah.
Media 60Menit.com langsung mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, untuk minta keterangan ke PPK Bapak Rijal. Sebagai panitia pembuat komitmen cuman menurut orang kantor pak Rijal tidak ada di kantor, lagi lagi keluar, menurut staf Disdik kabupaten Kuningan, pak Rijal jarang lama ada di kantor.
Bagian tembok tampak depan masih belum diselesaikan. |
Mencoba menghubungi lewat no WhatsApp sudah berulang ulang di tlp tapi tidak ada jawaban kita untuk berusaha ingin ketemu tujuannya mau konfirmasi, Senin 7/10/2024, hingga berita ini diturunkan, Tim Media menduga pihak Dinas Pendidikan dan di bagian aset BPKAD, sebagai fasilitator penerima pengembalian uang dari aset tersebut, di sisi lain, ada beberapa narasumber, R.M mengutarakan membetul adanya penghapusan aset dengan di uangkan itu tiap sekolah tidak sama variatif di jatuhkan semua sekolah tidak sama per lokalnya itu pariasi, ada yang dua juta ada yang dua juta lima ratus ribu rupiah dan ada juga yang tiga juta rupiah pokonya terjadi seperti itu." Ujarnya
Ada salah satu masyarakat yang perduli terhadap dunia pendidikan. H. Ucu sebagai Okk DPW Organisasi RAMPAS 08 berdaulat menyayangkan ada masukan dari beberapa temuan media, saya sebagai Okk RAMPAS 08 ikut prihatin tentang adanya bantuan DAK yang di danai APBN pusat, pembangun ini diduga banyak kejanggalan, dimohon buat PJs Bupati Kuningan agar memperhatikan adanya dugaan berbau korupsi terutama didalam jajaran dinas dan Jika ada indikasi merugikan Negara maka tim kami akan melaporkan kepada penegak hukum untuk memberikan efek jera kepada oknum-oknum yang suka memperkaya diri dari uang Negara,” pungkasnya.
(Reporter; P. Seprudin)