-->
Minggu, 23 Maret 2025

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


mail@xmlthemes.com

Anton Charliyan menghimbau Pemerintah mengusut Tuntas Dalang aksi dan Memberikan sanksi sekeras2nya kpd para penyerang Ade Armando dan petugas POLRI saat Unras di Senayan

Selasa, 12 April 2022

60MENIT.com-Anton Charliyan menghimbau Pemerintah mengusut Tuntas Dalang aksi dan Memberikan sanksi sekeras2nya kpd para penyerang Ade Armando dan petugas POLRI saat Unras di Senayan.


 60MENIT.com-Tasikmalaya-Kapolda Metro Jaya Irjen Fadhil Imran Dalam Keterangan Persnya di Polda Metro jaya, Didampingi Pangdam Jaya, menyatakan bahwa telah terjadi Insiden Penaniayaan,  Thd Tokoh Aktivis Penggiat anti Radikalisme & Intoleran, Bung Ade Armado,  serta terjadinya Penyerangan Thd Enam Petugas Kepolisian di   Depan Gedung DPR RI Senayan jakarta Selatan , hari Senin 11 Mei 2022 pada saat terjadinya Unjuk Rasa BEM SI yg mengakibatkan para korban mengalami Luka Berat sehingga harus Dirawat Di Rumah sakit, yang mana pada saat itu para Pengunjuk rasa menuntut Diturunkanya Jokowi sbg Presiden RI, akibat Isue Sepihak  Perpanjangan jabatan 3 Periode yang senantiasa di sengaja digoreng oleh kelompok Oposisi yg anti Pemerintah, 



Anton Charliyan Mantan Kadiv Humas Polri yg juga saat ini merupakan  salah satu Tokoh Jabar Penggiat Anti Radikalisme & Intoleran juga, turut Berbicara Menyatakan rasa Keprihatinan yg sangat Dalam, dan sangat menyesalkan atas terjadinya Insiden tsb.



Menurutnya dg kejadian tsb membuktikan bahwa aksi tsb Sudah tidak  lagi sebagai Suara Murni Gerakan Aksi Para Mahasiswa, tetapi jelas2 dg kasat mata sudah ditunggangi oleh Para Penumpang Gelap yg memang sudah ngebet ingin segera berkuasa dg cara Inkontitusional, dengan menghalalkan Segala cara, salah satunya mencoba memancing di Air keruh dg membuat Kerusuhan pada saat Aksi Demo tsb, dimana pola ini merupakan pola Klasic yg dikenal dg " Martir " yakni para Pengunjuk rasa mencoba membuat kerusuhan  menyerang Petugas yang diharapkan oleh mereka, para petugas tsb Terpancing Emosinya dan Balik Menyerang  Mereka, Sehingga Mereka terluka  bahkan akan sangat bagus bila sampai Meninggal Dunia, sehingga akan menempatkan diri mereka sbg Korban Atau Playing Victim dlm Aksi tsb, maka dg demikian ada alasan utk membuat kerusuhan yg lebih besar sampai  terjadinya  Cheos , sebuah teknik Kotor & Licik untuk bisa menjatuhkan Pemerintah , Namun alhamdulillah sudah Terbaca dari jauh2 sebelumnya hari oleh para Inteljen , sehingga hari ini mereka Gagal melakukan missinya lebih jauh. Sebuah Tactik kuno yg memang sangat efektif yg masih sering dilakukan oleh para Perusuh untuk menciptakan situasi Cheos di Berbagai Negara. Jadi apabila ada yg meninggal dalam sebuah aksi Demo, hal tsb memang sengaja di setting untuk Mencari mati, bahkan bila perlu diekekusi oleh kelompoknya sendiri yg menyamar sbg Petugas yg tidak dikenal, sehingga dg demikian akan sangat mudah utk menyerang, menyalahkan,  menyudutkan dan menjatuhkan  pemerintah. 


Kenapa hal ini kita sampaikn kpd publik walaupun kami yakin Masyarakatpun banyak sekali yg sudah faham akan hal ini,  hanya sekedar untuk mengingatkan kembali dan mewaspadai cara2 busuk & licik mereka, jangan sampai salah satu kerabat keluarga kita ikut2an, malah nantinya yg jadi Korban " Martir "ketika ikut aksi demo. Serta langsung ikut2an menyalahkan Pemerintah dg serta merta. Padahal para Ambisius dan Politikus busuk, memang sengaja menjadikan para Pendemo sbg "Wadal" untuk bisa mencapai & menduduki kursi Kekuasaannya dg menghalalkan segala cara.  

Namun sayangnya giliran para Petugas yg jadi Korban, bahkan banyak yg sampai meninggal dunia.., siapa yg mau peduli dan menyuarakan Penderitaan mereka, padahal para petugas juga  sama sbg seorang manusia, yg punya abak istri dan kekuarga , yg saat itu hanya menjalankan Tugas saja, yg sama2 duduk sbg korban Kekerasan.... 

Namun tidak pernah kita saksikan Komnas HAM turun menyuarakan Petugas sbg Korban HAM, sekalipun petugas sampai meninggal dunia, lain hal nya jika para Demonstran yg jadi korban, Suaranya pasti sampai ke ujung Dunia. Lalu jika demikian untuk Siapakah HAM tsb sesungguhnya, apakah jika para petugas sbg Korban tidak dianggap lagi sbg Manusia.dan dihapus HAM nya jarena berstatus sbg Petugas Negara. karena mungkin rumusan HAM yg dianggap manusia hanya para Pengunjuk rasa.tidak termasuk Petugas Negara. 

Maka dari itu dg Kejadian di Senayan ,  entah yg ke berapa ribu kali petugas menjadi korban, kiranya bisa di jadikan moment yg tepat utk membuat Regulasi Tindakan keras dan Tegas thd siapapun yg menyerang Petugas Negara , baik TNI,POLRI  Satpol PP dll  sbg perlindungan dan HAM bagi Petugas Negara di lapangan, Berlakukan hukum yg sekeras2nya seperti yg sudah dilakukan oleh Negara maju seperti Eropa dan Amerika, jika perlu hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati bila mengakibatkan para perugas sbg abdi Negara Gugur meninggal Dunia akibat ulah perbuatan mereka.  sehingga dg demikian  masyarakatpun akan berpikir seribu kali utk menyerang para abdi negara yg sdng bertugas, jangan sampai menunggu para abdi negara jadi korban berikutnya lagi apalagi menunggu sampai ada yg gugur meninggal dunia. Karena kami yakin Tactik Martir ini akan selalu di jadikan tactik Terpaporit dlm setiap kesempatan. Bila HAM para petugas tidak terlindungi dg Pasti secara Hukum, akan banyak sekali abdi Negara menjadi korban aksi Balas dendam mereka tanpa ada hukuman yg keras dan tegas. 



Sekali lagi saya sbg Pribadi dan rekan2 yg masih cinta NKRI, Turut Prihatin yang sedalam2 nya atas terjadinya Penyerangan thd Saudara seperjuangan kami Bung Ade Armando dan Para Abdi Negara terbaik yg luka2 pada saat menjalankan tugas dilapangan. Serta kami mohon pemerintah jngn hanya menghukum para penyerangnya tapi harus nampu mengusut Tuntas para acktor intelektual yg ada dibalik semua ini sampai keakar2nya, 1000% pasti ada Dalang dibalik aksi yg sangat terencana ini, yg sengaja menjual Nama Campus & Mahasiswa sbg Covernya,  karena jika dibiarkan berpotensi utk terus merongrong dan membuat gaduh, dan kami yakin tidak akan berhenti sampai disini saja , akan terus berjilid2,  sampai pemerintah  jatuh. Disamping itu rasa salut kami sampaikan , Apresuasi yg setinggi2nya angkat 2 jari Jempol, kpd Semua petugas dilapangan baik TNI maupun POLRI dpp Kapolda Metro dan Pangdam jaya, atas kedisiplinanya dan sikap Kesabaranya yg tidak Terpancing Emosi oleh tactik busuk mereka. Demikian Anton yg juga mantan Kapolda Jabar & Sulsel mengakhiri Pembicaraanya kpd tim redaksi kami.


as-red//Abah anton

Loading