60MENIT.com-JAKARTA -Prajurit Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad, Lettu Inf Sujarna Ardhi Salatong lulus pendidikan Komando Kopassus tahun 2021. Sujarna merupakan Danton Ranpur/Bant Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa.
"Lettu Inf Sujarna Ardhi Salatong berhasil menyelesaikan pendidikan Komando Kopassus yang ditempuhnya dalam waktu 7 bulan," tulis Penkostrad, Jumat (20/8/2021).
Danyonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad, Letkol Inf Arif Hermad, menyampaikan ucapan selamat kepada Lettu Inf Sujarna Ardhi Salatong, yang telah berhasil dan menyelesaikan pendidikan Komando 105 dengan sukses dan lancar. Kini Surjana resmi menyandang Baret Merah Kopassus.
Dalam acara tersebut, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Mohamad Hasan sebagai Inspektur Upacara, menutup pendidikan Komando Angkatan ke-105 Tahun 2021 di Pantai Permisan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (18/8/2021).
Pendidikan komando Kopassus ini juga diikuti oleh prajurit Korps Paskhas TNI AU.
"Hal ini merupakan kebijakan pimpinan TNI dalam rangka peningkatan kemampuan prajurit dan organisasi TNI ke depan," terang Mohamad Hasan dalam amanat penutupan.
Danjen Kopassus berpesan agar para prajurit dapat terus memelihara kemampuan serta selalu junjung tinggi dan pertahankan derajat, nama, kehormatan dan jiwa kesatuan Para Komando. Menurut dia, junjungan itu harus ada setiap saat, tempat dan bagaimanapun keadaannya.
Penutupan pendidikan prajurit komando diawali dengan demonstrasi serangan regu komando dilanjutkan serangan fajar, dan kemudian dilanjutkan dengan upacara penutupan. Upacara ini pun tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ketat dan tidak mengundang para orang tua siswa.
"Hal ini merupakan kebijakan pimpinan TNI dalam rangka peningkatan kemampuan prajurit dan organisasi TNI ke depan," terang Mohamad Hasan dalam amanat penutupan.
Danjen Kopassus berpesan agar para prajurit dapat terus memelihara kemampuan serta selalu junjung tinggi dan pertahankan derajat, nama, kehormatan dan jiwa kesatuan Para Komando. Menurut dia, junjungan itu harus ada setiap saat, tempat dan bagaimanapun keadaannya.
Penutupan pendidikan prajurit komando diawali dengan demonstrasi serangan regu komando dilanjutkan serangan fajar, dan kemudian dilanjutkan dengan upacara penutupan. Upacara ini pun tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ketat dan tidak mengundang para orang tua siswa.
(Asep dhalank)