-->
Kamis, 20 Maret 2025

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


mail@xmlthemes.com

Kadis Disdikbud Kabupaten Pemalang Diduga Mainkan DAK Pendidikan

60menit.com
Sabtu, 24 Oktober 2020

60menit.com | Gambar Ilustrasi

60MENIT.com, Pemalang | Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.


Begitupun kaidah dari DAK bagi pendikan SD dan SMP,  secara murni dikelola atas kebijakan Kepala Sekolahnya, sehingga DAK ini sering menuai kebohongan atas dasar memperkaya diri terutama bagi pihak atasan kepala sekolah terkait dengan dalih supaya DAK bisa cair untuk sekolahnya. 

Alokasi DAK Sekolah Dasar Disdikbud di kabupaten Pemalang Tahun Anggaran (TA) 2019 dan 2020 yang sehrusnya mutlak dikelola dan dikerjakan pihak sekolah (karena swakelola murni). Namun dalam pelaksanaanya direkayasa yang dikerjakan oleh rekanan (pihak ke 3), seakan akan atas permintaan dan perintah dari kepala sekolah.


Dengan rekayasa uang DAK masuk dulu ke rekening sekolah kemudian sekolah yang membayar ke rekanan, rekayasa ini disutradarai oleh Kepala Dinasnyanya.


Tidak sampai disitu, pihak sekolah dipaksa harus membeli buku reterasi (perpus) seharga 4,5 jt. dengan pelaporan masuk ke RAKS BOS. 


Dengan harga di sama ratakan dari berbagai judul buku, semua  siswa diwajibkan membeli buku tersebut. 


Rekayasa ini berlanjut tidak melihat jumlah siswa, terus pinjer (absensi ASN/Guru), ini pun sama atas perintah kepala Dinas dan dr pihak ke 3 (rekanan) pengadaan barang di perintah untuk sosialisasi kepada Kepala Sekolah dan bendahara BOS. 


Kepala Dinaspun mensiasatinya supaya tiap sekolah wajib membeli buku seharga 5 jt, menggunakan anggaran dari RAKS BOS.


Pada kejadian ini semua menjerit tak keluar suara karena tidak berani menolak apalagi mengatakan tidak.


Hal ini ada tanda tanya besar, di indikasi masih banyak lagi oknum dari rekanan Kepala Dinasnyanya.

(Tim Investigasi)  

Loading