![]() |
60menit.com - Dansektor 22 Citarum Harum (Kol. Inf. Eppy Gistiawan) ketika mengunjungi rencana Ipal Komunal Pengrajin Tahu di Pasanggrahan Ujungberung, Kamis (20/08). |
60MENIT.COM, Bandung | Kol. Inf. Eppy Gustiawan, S.I.P., (Dansektor 22 Citarum Harum) mengunjungi Subsektor 11, ke area karya bakti di Kelurahan Pasanggrahan Rw. 07 pada pembersihan Sungai Ciwaru, Ujungberung, Kamis (20/08/2020).
Setelah meninjau karya bakti Sub 11 pada pembersihan Sungai Ciwaru, yang berkolaborasi dengan masyarakat dan Karang Taruna setempat. Dansektor 22 melanjutkan ke lokasi rencana pembuatan Ipal Limbah Pengrajin Tahu di Rw 08 dan rencana pembuatan Ipal Komunal Program Sanimas Citarum Harum di Rw 09.
Kunjungan kerja Dansektor 22 ke lokasi kerja Sub 11 yang dipimpin oleh Serma Abdulloh Fawzi (Dansub 11), merupakan peninjauan langsung kondisi kadar air sungai sampai sejauh mana kandungan limbah dan bakteri yang ada, untuk mengukur variabel rata rata kontaminator air sungai yang ada di Kota Bandung.
![]() |
Berada tempat Pengrajin Tahu Pasanggrahan. |
Ketika berada dilokasi rencana pembuatan Ipal Komunal, Dansektor 22 didampingi Dansub 11, LPM Bidang Kesling (Diki), Ketua Rw 07 (Asep) dan Rw 09 (Entis) serta koordinator pengerajin tahu di wilayah Kelurahan Pasanggrahan (Heri),
Dikatakannya, agar para tokoh masyarakat selalu mengingatkan kepada warga masyarakat.
"Kita berupaya supaya air sungai menjadi sehat hingga bermanfaat, diharapkan kepada tokoh masyarakat agar bisa mengingatkan mereka supaya timbul kembali kesadarannya akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat serta kepeduliannya dengan alam sekitar," ujar Dansektor 22.
![]() |
Karya Bakti di Sungai Ciwaru, Sub 11 bersama warga dannkarang taruna. |
Dikesempatan yang sama, Heri pun mengatakan, "Kami sangat mendukung dan berterimakasih kepada tim satgas citarum harum, dan sangat berharap bahwa Ipal Komunal untuk para pengrajin tahu di wilayah pasanggrahan bisa segera terwujud," katanya.
Kolaborasi Satgas Sektor 22 ditiap Subsektor, Komandan Sektor 22 selalu berharap untuk memasifkan dengan masyarakat dan aparat pemerintahan, agar mereka lebih memahami kondisi air sungai yang sebenarnya terjadi saat ini.
"Ketika alam kita jaga, maka alam juga akan menjaga kita," imbuh Dansektor.
(zho)