60Menit.com - Ilustrasi |
"Nyai Geulis" Masih Hidup Sampai Saat Ini.
"Ini adalah kisah nyata di Daerah Banten, kisah ini ditulis sesuai dengan cerita Nara Sumber yang pernah mengalami di hinggapi Karakter Nyai Geulis, karena ketidak percayaannya saat itu"
60MENIT.COM ☐ Dari seorang perempuan sholehah, dia menceritakan pengalaman hidup di massa lampau ketika masih kuliahnya dulu, berkunjung ke daerah Banten.
Dia (narasumber yang tidak mau disebut namanya) ketika dalam kunjungannya ke Banten itu, melihat masyarakat sedang melakukan ritual sebagai acara yang dipersembahkan kepada Nyai Geulis"
Riwayat "Nyai Geulis" adalah seorang anak dari Keluarga Terpandang dan Kaya Raya di Daerah Banten massa itu.
Dia (Nyai Geulis) memiliki hobi menari (yang jelas tarian tatar sunda saat itu), ketika menginjak remaja dia menjadi ronggeng,
Pengertian Ronggeng dimassa itu adalah seorang penari perempuan sebagai penghibur kaum laki laki, bahkan bisa diajak tidur layaknya perempuan yang membiasakan hidup dari perbuatan jinah (prostitusi).
Namun berbeda dengan Nyai Geulis yang memiliki paras wajah cantik, terhormat, santun dan menarik ini, dia tidak mau melayani laki laki, hingga kaum adam itu sampai "kageloan" (indonesia = tergila-gila) ingin menikahi Nyai Geulis, namun dia menghindar terus, sehingga fitah dan cercaan sesama kaum hawa bermunculan, karena Nyai Geulis disamakan dengan ronggeng-ronggeng lainnya.
Nyai Geulis adalah wanita baik-baik dan sebutan inipun disandangnya hingga masyarakat luas.
Namun hal berbeda dengan keluarga Nyai Geulis, terutama bapak nya yang merasa tercoreng malu karena memiliki seorang anak menjadi ronggeng.
Nyai Geulis keukeuh tidak mau berhenti dari hobinya jadi seorang ronggeng, karena hobi yang ia lakoni merupakan seni bahkan budaya yang harus dikembangkan dan dipertahankan sebagai kekayaan Masyarakat Sunda.
Kedua belah pihak antara anak dan bapak yang mempunyai keinginan berbeda, akhirnya seorang ayah yang Ia cintai mengusirnya dan semua keluarga jangan sampai mengakui seorang Nyai Geulis adalah keluarganya.
Dengan wajah murung sedih, hati yang hancur luluh berantakan, Nyai Geulis pun pergi tanpa arah yang dituju, hingga berhari-hari berjalan mengikuti langkah kaki yang tidak menentu.
Seiring dengan waktu, Nyai Geulis pun hidup bertahan menjalani nasib yang layak seperti masyarakat umumnya disaat itu.
Dengan kamandiriannya menggeluti seorang ronggeng, Nyai Geulis bisa menjaga kehormatan yang benar, bahkan bertahan pula jadi seorang ronggeng yang profesional bisa menyuguhkan hiburan yang manrik sebagai pelipulara masyarakat.
Perjalanan seorang ronggeng yang cantik jelita, diusir oleh keluarga hingga hidup sebatangkara, dan Kematian Nyai Geulis pun, tidak diketahui oleh masyarakat, bahkan di Daerah Banten bahwa Nyai Geulis itu "Tilem bukan Meninggal" nyatanya sampai saat ini pun Sosok Nyai Geulis masih suka menampakan diri, bahkan suka beberesih di suatu rumah yang ada penghuninya.
Ketika sang punya rumah itu tidak ada bahkan sedang ada namun sedang istirahat, semua cucian diantaranya baju, perabotan dapur dan lantai bahkan halaman rumahpun dibersihkan oleh Nyai Geulis.
- Hal diatas masih berlaku sampai saat ini,...... BERSAMBUNG......(Kehidupan Dua Dimensi Nyai Geulis)
(Zho)